MENU NAVIGATION


SAP Kontrasepsi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Kontrasepsi

SPB/PB : Macam macam alat dan metode kontrasepsi

Waktu : 1 x 15 menit

Tempat : Ruang Nifas RSU dr. Saiful Anwar Malang

Sasaran : Pasien dan Penunggu

A. TUJUAN PENYULUHAN

1. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)

Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 15 menit peserta penyuluhan dapat memahami tentang kontrasepsi

2. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)

a. Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat menyebutkan kembali Pengertian Kontrasepsi

b. Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat menyebutkan kembali jenis jenis Kontrasepsi

c. Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian salah satu alat kontrasepsi

d. Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat menyebutkan kembali 2 macam pewrtimbangan dalam memilih alat dan metode kontrasepsi

B. MATERI PENYULUHAN

a. Pengertian Kontrasepsi

b. Metoda Kontrasepsi

c. Cara kerja kontrasepsi secara umum

d. Pertimbangan dalam memilih alat dan metode kontrasepsi

C. KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Kegiatan

Kegiatan penyaji

Kegiatan peserta

Media

Pembukaan

(5 menit)

· Salam pembuka

· Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan.

· Memberi pertanyaan perihal yang akan disampaikan

Memperhatikan mendengarkan dan menjawab pertanyaan

Ceramah dan tanya jawab

Penyajian

(10 – 15 menit )

Menyampaikan materi :

· Menjelaskan tentang Pengertian Kontrasepsi

· Menjelaskan tentang Metode kontrasepsi

· Menjelaskan tentang Cara kerja kontrasepsi secara umum

· Menjelaskan tentang Pertimbangan dalam memilih alat dan metode kontrasepsi

Memperhatikan dan mendengarkan keterangan

Ceramah

Lembar balik

leafleat

Penutup

( 5 – 10 menit )

· Memberikan kesimpulan bertanya pada Audien

· Mengevaluasi hasil penyuluhan dan salam

Bertanya

Menjawab pertanyaan penyuluhan

Tanya jawab

D. MEDIA DAN ALAT

· Media : LeafLet.

· Alat bantu : Flip chart

E. METODE

Metode yang digunakan oleh penyuluh adalah :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. SUMBER

· Retna, Eny, Ambarwati & Diah Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogyakarta: Mitra Cendikia Offset

· Prawihardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

· www.bkkbn.go.id : artikel tentang kontrasepsi diakses tanggal 2 desember 2009

· http//: blogdokter : artikel tentang tips memilih alat kontrasepsi diakses tanggal 2 desember

MATERI PENYULUHAN

KONTRASEPSI SUNTIKAN

A.PENGERTIAN

Kontrasepsi berasal dari kata Kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan, Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma tersebut.
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.

Cara kerja Kontrasepsi.
Umumnya kontrasepsi mempunyai fungsi sbb.
1. Mengusahakan agar tidak terjadi
evolusi.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur
dengan sperma.

B.JENIS-JENIS KONTRASEPSI ( ALAT DAN METODE )

Pada umumnya metoda kontrasepsi dapat dibagi menjadi :
* Metoda effektif jangka panjang.
- AKDR
- Susuk KB
- Kontrasepsi Mantap
- Metode Operasi Wanita ( MOW / Tubektomi )
- Metode Operasi Pria ( MOP / Vasektomi )
* Metoda Efektif
- Pil KB
- Suntikan KB
* Metoda Sederhana
- Dengan Obat
* Kondom
* Diafragma
* Krim, Jelli dan cairan berbusa
* Tablet Berbusa (vaginal tablet)
* Intravag ( Tissue KB )
- Tanpa Alat / Obat
* Sanggama terputus

Cara kerja Kontrasepsi.
Umumnya kontrasepsi mempunyai fungsi sbb.
1. Mengusahakan agar tidak terjadi
evolusi.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur
dengan sperma.
C.PENJELASAN TENTANG MACAM MACAM KONTRASEPSI SECARA UMUM

KONDOM

terbuat dari karet tipis elastis, serta berbentuk kantong. Fungsinya menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina. Tapi tidak semua orang cocok dengan kondom, misalnya karena alergi karet. Banyak juga yang pakai kondom tapi tetap hamil karena kondom yang digunakan bocor, maklum bahannya sangat tipis.

Fungsi kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga tidak masuk ke dalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90 persen. Terlebih jika dipakai bersama dengan spermisida (pembunuh sperma). Kondom harganya murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan dan juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi tidak selalu cocok terutama jika pemakai alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi kebocoran, karena bahannya yang sangat tipis.

DIAFRAGMA

alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh perempuan. Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Fungsinya sama dengan kondom laki-laki, tapi ukurannya lebih besar. Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga dapat mengikuti kontur vagina, selain itu juga bisa dipakai beberapa jam sebelum melakukan hubungan seksual. Berbentuk silinder, panjangnya 17 cm dan diameter sekitar 7 cm, di kedua ujungnya satu terbuka dan satunya lagi tertutup, serta terdapat cincin latex di dalamnya yang berguna untuk menutup mulut rahim. Pada bagian ujungnya yang tertutup terdapat busa halus yang bisa merangsang klitoris dan penis sehingga bisa meningkatkan gairah seksual pemakai dan pasangannya..

Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya. Karena bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini tidak mungkin bocor.

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD lebih dikenal dengan nama spiral. Berbentuk alat kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk huruf S (Lippes Loop). Ada pula yang terbuat dari logam tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven) dan mirip huruf T (Copper T). Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda (Multiload).

Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.

Sebagai pemakai, Anda bisa memeriksa sendiri keberadaan alat tersebut. Caranya dengan meraba benang alat kontrasepsi tersebut di mulut rahim. Seandainya Anda sudah melakukan pemasangan kontrasepsi ini, jangan lupa melakukan pemeriksaan ulang. Apakah itu 2 minggu sekali, 1-2 bulan sekali, atau setiap enam bulan sampai satu tahun setelah pemasangan. Pemakaian kontrasepsi tanpa bahan aktif Copper dapat terus berlangsung sampai menjelang menopause. Sedangkan kontrasepsi dengan bahan aktif Copper, 3-4 tahun harus diganti.

Yang perlu diingat kontrasepsi ini bukanlah alat yang sempurna. Masih ada kekurangannya. Misalnya, kehamilan bisa tetap terjadi, perdarahan, atau infeksi. Mungkin akibat benang dari alat tersebut dapat merangsang mulut rahim sehingga menimbulkan perlukaan dan menganggu dalam hubungan seksual. Pemakaian AKDR juga membuat kita lebih mudah keputihan. Karena itu sebaiknya kontrasepsi ini tidak digunakan jika terdapat infeksi genetalia atau perdarahan yang tidak jelas.

Keuntungannya, alat ini bisa dipakai untuk jangka panjang. Bahkan sama sekali tidak menganggu produksi ASI, jika ibu sedang mmenyusui.

SPERMISIDA

Spermisida adalah agen yang menghancurkan membran sel sperma dan menurunkan motilitas (pergerakan) sperma. Tipe spermisida mencakup foam aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.

Gerakan pada waktu berhubungan akan menyebarkan busa sehinga busa akan meliputi leher rahim dan mencegah masuknya sperma ke dalam rahim. Bahan kimia yang dikandungnya dapat terdiri atas nonoxynol 9 atau nonilfenoksi polietanol. Penggunaan spermisida kurang efektif apabila tidak dikombinasi dengan kontrasepsi lain seperti kondom atau diafragma.

Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam setahun, ada 3 wanita yang hamil

PIL ATAU TABLET

Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan meminimalkan keluhan. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi antara hormon progesteron dan estrogen.

Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu sistem 28 dan sistem 22/21. Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil terus-menerus, kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat dengan pola pengaturan haid (sekuensial).

Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan estrogenik atau progesterogenik, melalui penilaian pola menstruasi. Wanita yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil KB dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan wanita dengan haid lebih dari 6 hari memerlukan pil dengan efek estrogen rendah.

Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, berat badan bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi, Sedangkan yang berkomponen progesteron menyebabkan payudara tegang, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering.

Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium. Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat mengganggu produksi ASI.

Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid.

Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang hamil dari 1.000 pasangan dalam setahun.

SUNTIKAN

Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).

Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.

Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.

SUSUK

Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu kapsulimplanon). Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.

Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.

KONTRASEPSI MANTAP

Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki. Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita). Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada pria dan saluran telur pada wanita, sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi.

PANTANG BERKALA

Adalah suatu cara kontrasepsi dimana tidak mengadakan coitus pada masa-
masa subur (berpantang sanggama pada masa/hari-hari subur).

Dasar :
- Umumnya ovulasi hanya satu kali dalam 1 siklus.
- Ovum sanggup dibuahi selama 1 x 24 jam.
- Spermatozoa sanggup membuahi selama kira-kira (2-3) x 24 jam pasca ejakulasi.

Cara-cara :
1. Cara kalender :
a. Rumus (- 18) dan (- 11).
b. H.P.P.B.
c. Rule of ten.
2. Cara thermometer (SBB = suhu badan basal)
3. Cara ovulasi (cara billings, cara KB alamiah, cara basah kering).

ad. 1. Cara kalender :
a. Rumus - 18, - 11 :
Catat hari pertama haid, kumpulkan siklus minimal 8 siklus (paling baik 12 siklus). Bila kurang dari 8 siklus, ditambah dengan siklus imaginer 23 dan 33.
Hari pertama subur : siklus terpendek - 18.
Hari terakhir subur : siklus terpanjang - 11.

Cara mendapatkan rumus :

- Knaus : ovulasi terjadi pada hari ke-15.
- Ogino : ovulasi terjadi pada 16 - 12 hari sebelum haid yang akan datang.


x------.-------x------x---.----------x
haid 18 16 12 11 haid y.a.d.

Sperma sanggup membuahi 2 x 24 jam, berarti 2 hari sebelum hari ke- 16, yaitu 18 hari sebelum hari haid yang akan datang. Ovum sanggup dibuahi dalam 1 x 24 jam, berarti 1 hari sesudah hari ke-12, yaitu 11 hari sebelum haid yang akan datang.






Paling aman (untuk lebih efektif) maka 18 tambah 1 - 11 kurang 1, sehingga rumus menjadi :
- 19 - 10
-------------
Contoh :
Siklus terpendek = 26 hari, siklus terpanjang = 33 hari, maka : - hari pertama subur = 26 - 18 = 8.
- hari terakhir subur = 33 - 11 = 22.
Jadi masa subur antara tanggal 8 - 22 dalam bulan itu, yang berarti harus berpantang antara tanggal 8 - 22 (coitus tidak boleh dilakukan). Paling aman antara tanggal 7 - 23.


Syarat-syarat :
1. Perbedaan siklus terpanjang dan terpendek harus kurang dari 10 hari.
2. Tidak ada keadaan-keadaan yang mengubah keteraturan siklus, misalnya :
- gangguan emosional,
- beberapa tahun post menarrhoe,
- beberapa tahun pra menopause,
- beberapa bulan post partum/abortus.


Angka kegagalan :
- Teoritis : 15 kehamilan/HWY
- Sebenarnya : 25 - 40/STW.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Kurang pengetahuan.
2. Taking a chance (mengambil resiko).
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat,yaitu kurang dari 14 hari).
5. Ovulasi 2 kali (pada fase hyperthermic dari satu siklus).

b. Haid Pantang-Pantang Beabs (HPPB) :

Haid Pantang Pantang Bebas

Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25 Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Minggu 7 14 21 28

Misalnya menstruasi mulai tanggal 3 (Rabu), maka mulai berpantang pada hari Rabu minggu berikutnya (tanggal 10) sampai dengan dua Rabu berikutnya (tanggal 24).

Syarat :
- siklus 26 - 32 hari.
- ingat hari pertama haid.

c. Rule of ten :
Yaitu :
- 10 hari aman (sterilitas)
- 10 hari tidak aman (fertilitas)
- 10 hari aman (sterilitas).


ad. 2. Cara Thermometer (SBB : Suhu Badan Basal).
Alat yang diperlukan :
1. Thermometer khusus (cyclotest thermometer)
- pembagian derajat lebih teliti dan lebih jelas.
- hati-hati bila lebih dari 38°C, karena bisa pecah.
2. Kertas grafik.


Caranya :
- Dicatat setiap pagi sebelum ada kegiatan, oleh karena itu peralatan harus berada dekat tempat tidur.
- Minimal diukur selama 5 menit, oral/rectal setiap pagi sebelum ada kegiatan. Jadi boleh dibaca 5 menit sesudah dipasang.
- Hari pertama keluar darah disebut hari pertama.
- Pada suatu hari biasanya mencapai titik terendah, kemudian naik lagi dan tidak pernah turun lagi, berarti ini tempat ovulasi terjadi. Kenaikan suhu post ovulasi adalah 0,3 - 0,5°C.
- Masa aman adalah sesudah suhu basal minimal 3 x 24 jam (3 titik yang sudah konstan) berturut-turut naik dan tidak pernah turun di bawah 0°C (garis nol). Nanti 1 hari sebelum mens, akan turun sedikit.
Bila seandainya lebih dari 3 hari suhu tidak turun-turun, berarti kemungkinan hamil. Jadi boleh bersanggama sesudah suhu basal naik 3 x 24 jam berturut-turut.

Phase ovulasi : suatu penurunan suhu yang singkat dan kenaikan suhu yang tajam menunjukkan saat ovulasi.

Angka kegagalan : 0,8 - 1,4 kehamilan/STW.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Keadaan subfebril :
- infeksi
- ketegangan
- waktu tidur tak teratur.
2. Salah membaca thermometer.
3. Salah mencatat grafik
4. Salah interpretasi.

Naiknya suhu basal pada ovulasi, oleh karena sudah terbentuk corpus luteum yang melepaskan progesteron yang sifatnya thermogenik.

ad. 3. Cara ovulasi :
a. Cara Billings
b. Cara KB alamiah
c. Cara basah kering.

Hari-hari subur.
Diperhatikan macamnya lendir cervix :
- yaitu hari-hari dimana lendir cervix yang keluar terasa licin, basah, mulur dan kelihatan seperti putih telur mentah.
- Hari terakhir pengeluaran lendir macam itu disebut puncak, sampai dengan 3 hari sesudah puncak masih dianggap subur.
- Ingat : keadaan lendir cervix perlu diperiksa tiap hari.

Hari-hari tidak subur (pasca ovulasi) :
1. Waktu dirasakan kering dalam vagina segera setelah haid berhenti (kadang-kadang masa ini tidak ada sama sekali atau panjang sekali, hal mana tergantung dari panjang siklus haid).
2. Hari ke-4 sesudah puncak yang terasa kering atau ada sedikit lendir yang keruh, tidak licin dan tidak mulur.

Angka kegagalan :
- Teoritis : 2 kehamilan/STW
- Sebenarnya : 25 kehamilan/STW.
Tidak cocok untuk ibu-ibu dengan siklus haid yang sangat tidak teratur, karena perhitungan menjadi lebih sukar dan panjangnya masa subur (penghalang).

Sebab-sebab kegagalan pantang berkala :
1. Kurang pengetahuan.
2. Mengambil resiko.
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat yaitu kurang dari 14 hari).
5. Ovulasi kedua kalinya (pada fase hyperthermic dari 1 siklus).

Efek samping :
Ada predisposisi untuk terjadinya :
- implantasi abnormal
- resiko kelainan kongenital tinggi

SENGGAMA TERPUTUS

Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.

Cara Kerja

Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina sehingga kehamilan dapat dicegah.

Manfaat Kontrasepsi

Efektif bila digunakan dengan benar
Tidak mengganggu produksi ASI ·
Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
Tidak Ada efek samping ·
Dapat digunakan setiap waktu
Tidak membutuhkan biaya Non Kontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan pria dalam keluarga berencana
Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam.
Efektifitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4 – 18 kehamilan per 100 perempuan per tahun). Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual.

F.PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH KB

Tidak cocok jika:

* Berat Tubuh Tidak Stabil

Apakah tubuh menjadi kurus atau gemuk? Seandainya ada perubahan dari berat normal, kemungkinan kontrasepsi yang digunakan tidak cocok.

* Timbul Rasa Nyeri

Bisa nyeri kepala, nyeri otot, kram perut.

* Perubahan Emosi

Muncul gelisah, depresi, dan sebagainya.

* Pola Haid Terganggu

Darah keluar menjadi banyak sekali, sedikit, atau tidak ada sama sekali.

* Timbul Keputihan

Jumlahnya banyak dan mengandung bau.

H. EVALUASI
Prosedur : Post Test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan :
1. Sebutkan pengertian kontrasepsi secara umum !
2. jelaskan secara singkat cara kerja metode kontrasepsi !
3. Sebutkan macam pertimbangan dalam memilih alat dan metode kontrasepsi!

4. Sebutkan Keuntungan dan kerugian salah satu alat kontrasepsi!