MENU NAVIGATION


Akupuntur Untuk Pengobatan

I. Pendahuluan
Di dunia pengobatan, dikenal dua jenis pengobatan, yaitu pengobatan barat dan pengobatan timur. Pengobatan barat, didasarkan pada pengembangan dan praktek pengobatan yang terjadi dan berlaku di dunia barat (Eropa dan Amerika). Pengobatan ini lebih menitik beratkan pada penggunaan bahan kimia. Di sisi lain, pengobatan timur berkembang di Asia, khususnya Cina. Pengobatan cara timur ini lebih menitik beratkan pada penggunaan dan pemanfaatan unsur-unsur alami, seperti pemijitan (acupreasure), penusukan (akupunktur/ acupuncture), pemanasan (moksibasi) serta terapi dengan ramuan dari dedaunan (herbal treatment).
Para ahli pengobatan timur, biasanya mengklaim bahwa pengobatan yang mereka lakukan adalah bersifat alami dan bebas dari efek samping. Akupunktur, dilakukan dengan cara menusukkan jarum di bagian tubuh tertentu, dan dengan penusukan ini diharapkan akan terjadi dampak tertentu. Dampak ini hanya akan terjadi bila penusukan dilakukan pada titik yang tepat, dan tidak adanya dampak sama sekali bila penusukan dilakukan tidak pada titik yang tepat.

II. Asal Mula Akupunktur
II.1. Nama,Arti,dan Dasar Akupunktur
Kata akupunktur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum.
Akupunktur merupakan pengobatan yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien. Maksudnya adalah untuk mengembalikan sistem keseimbangan tubuh sehingga pasien dapat sehat kembali.
Pemikiran dasarnya adalah sistem keseimbangan di dalam tubuh yang dikenal sebagai homeostasis, yang menunjukkan keberadaan alam semesta, bumi dan manusia dapat bertahan hidup karena adanya hukum alam yang selalu mengarah pada keseimbangan. Apabila manusia mengikuti aturan-aturan di dalam keseimbangan hukum alam berarti kita akan menjalankan hidup sehat, sedangkan apabila manusia tidak mengikuti atau menentang keseimbangan hukum alam, berarti akan sakit. Semua fenomena alam ini selalu berpasangan yang sifatnya berlawanan dinamis, tetapi membentuk satu kesatuan, seperti siang dan malam, panas dan dingin, padat dan cair, terang dan gelap, kanan, dan kiri, suami dan istri, laki-laki dan perempuan, dan seterusnya. Apabila unsur-unsur yang berlawanan itu menyatu dan membangun sebuah keharmonisan maka keseimbangan yang secara umum sehat akan tercapai.

II.2.Akupunktur dan Masyarakat Indonesia
Akupunktur dapat dikatakan sudah memiliki peran, fungsi, dan menjadi salah satu komponen yang diterima di dalam sistem kesehatan masyarakat apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Berdasarkan ilmu dan dapat dikembangkan secara terbuka
2. Akupunkturis mempunyai kompetensi standar minimal
Pada tahun 1982, Depdiknas membentuk subkonsorsium akupunktur serta menjadi mitra kerja Depdiknas dan Depkes dalam merumuskan kebijaksanaan pemerintah dalam hal kurikulum sistem pendidikan akupunktur. Selain itu, juga merumuskan berbagai sistem penataran bagi pengajar/pendidik serta penguji praktek yang harus dipatuhi oleh lembaga pendidikan akupunktur di Indonesia.
Persatuan Akupunkturis Seluruh Indonesia (PAKSI) yang merupakan profesi wadah tunggal bagi akupunkturis di Indonesia sejak tahun 1986. Mulai saat itu juga diberlakukan bahwa akupunkturis yang memiliki keinginan untuk membuka praktek diwajibkan memiliki izin praktek dari Dinas Kesehatan setempat. Izin praktek tersebut diberikan setelah yang bersangkutan memiliki:
• Ijazah nasional akupunktur
• Surat rekomendasi dari PAKSI
• Syarat umum lainnya, seperti KTP, surat kelakuan baik, dan pas foto.
3. Pelayanan akupunktur dapat dijangkau masyarakat
4. Akupunktur tidak bertentangan dengan pengobatan konvensional
Pengobatan akupunktur digunakan untuk tujuan-tujuan berikut:
• Akupuntur anesthesia/akupunktur untuk analgesia, yaitu akupunktur yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri, antara lain pada rheumatism, migrain, dan neuralgia
• Akupunktur di bidang estetika (akupunktur kecantikan)
• Akupunktur di bidang penganggulangan kecanduan obat (drug abuse), menunjukkan bahwa akupunktur merupakan alternatif biomedikal

Panel dan Hauser (1973) menyatakan bahwa pengobatan akupunktur adalah penunjang dan sebagai senjata untuk melawan berbagai penyakit perasaan nyeri (acupunctur is a suplement, another weapon in the war againist dieses and pain), sedangkan menurut Ressang (1977) menyatakan bahwa akupunktur bukan hanya sebagai pengobatan alternatif melainkan berfungsi pula sebagai cara tambahan pad pengobatan konvensiional (acupuncture is not onnly an alternative but an additive to conventional medicine).
5. Pelayanan akupunktur dan akupunkturis selalu dipantau

III. Teori Dasar Akupunktur
III.1.Teori Yin-Yang
Teori Yin-Yang merupakan suatu konsepsi pandangan hidup Taoisme yang bersifat universal. Teori ini menyatakan bahwa segala fenomena di alam semesta mempunyai 2 aspek yang berlawanan dan berpasangan, yaitu Yin dan Yang. Yang berarti terang dan Yin berarti gelap.

Yin-Yang meliputi fenomena seperti dingin-panas, gelap-terang, lemah-kuat, dalam-luar, pasif-aktif, lembab-kering, bawah-atas, wanita-pria, dan lain-lain. Fenomena Yin-Yang tidak bersifat absolut, melainkan bersifat relatif. Dalam keadaan tertentu Yin dapat berubah menjadi Yang, atau sebaliknya Yang dapat berubah menjadi Yin. Segala fenomena dapat diurai secara tidak terbatas dalam aspek Yin dan Yang.

Teori Yin-Yang digunakan untuk menganalisis fenomena yang dapat diamati di alam semesta. Semua aspek ini mempunyai 2 aspek yang berpasangan dan berlawanan, yaitu Yin dan Yang. Yin dan Yang saling tergantung, saling membatasi, saling mengonsumsi, dan selalu berada dalam keadaan perubahan dinamis untuk menjamin keseimbangannya. Kedokteran tradisional Cina menerapkan prinsip Yin-Yang ini untuk menerangkan fungsi fisiologis dan perubahan patologis, juga sebagai tuntunan dalam diagnosis dan terapi.

1. Yin-Yang Saling Berlawanan
Berarti segala fenomena di alam semesta mempunyai 2 aspek yang berlawanan, yaitu Yin dan Yang, yang saling mengatasi dan mengawasi. Misalnya: panas (Yang) dapat menghilangkan dingin (Yin), dingin dapat menurunkan suhu.
Pada keadaan normal, fungsi organ tubuh berada dalam keadaan keseimbangan Yin-Yang, diatur melalui sifat saling berlawanan Yin dan Yang. Gangguan keseimbangan Yin-Yang menyebabkan terjadinya sindrom penyakit. Kelemahan Yang atau kelebihan Yin berarti sindrom dingin, kelebihan Yang atau kekurangan Yin berarti sindrom panas.

2.Yin-Yang Saling Tergantung
Berarti tidak ada Yang tanpa Yin. Eksistensi Yang tergantung dari adanya Yin, sebaliknya tidak ada Yin tanpa Yang, eksistensi Yin tergantung dari adanya Yang.

Yin-Yang di Alam:
YING- YANG
Bumi- Langit
Wanita- Laki-laki
Malam- Siang
Bulan- Matahari
Rendah- Tinggi
Berat- Ringan
Kecenderungan menurun- Kecenderungan meningkat
Gerakan ke bawah- Gerakan ke atas
Diam- Bergerak

Yin-Yang di Tubuh Manusia:
YIN- YANG
Interior- Eksterior
Depan- Belakang
Bagian bawah- Bagian atas
Tulang- Kulit
Organ dalam- Organ luar
Darah- Qi
Inhibisi- Stimulasi
Defisiensi- Ekses

Pada tubuh manusia, Yin menunjukkan substensi nutrisi, Yang menunjukkan aktifitas fungsional dari organ tubuh. Aktifitas Yang digerakkan oleh substansi Yin. Dengan kata lain, Yin adalah bahan dasar untuk menjamin aktifitas Yang. Eksistensi substansi nutrisi Yin membutuhkan aktifitas Yang, seperti aktifitas Yang –limpa.

3. Yin-Yang Saling Mengonsumsi
Berarti aktifitas yang terjadi proses konsumsi Yin, atau, Yin dikonsumsi untuk menghasilkan Yang. Sebaliknya, Yang dikonsumsi untuk menghasilkan Yin.

4. Yin-Yang Saling Mengubah
Hubungan antara Yin dan Yang tidak bersifat statis dan bersifat dinamis untuk menjamin keseimbangan Yin-Yang. Pada keadaan tertentu, Yang dapat berubah menjadi Yin atau Yin dapat berubah menjadi Yang.

Penerapan Teori Yin-Yang dalam kedokteran tradisional Cina:
1. Yin-Yang dan Stuktur Organis
Organ tubuh dapat dibagi menjadi 2 aspek yang berlawanan, yaitu Yin dan Yang. Menurut kedokteran tradisional Cina, organ tubuh dibagi menjadi organ Zang dan organ Fu. Organ Zang adalah jantung, paru-paru, limpa, hati, dan ginjal; yang bersifat Yin. Organ Fu adalah kandung empedu, lambung, usus kecil, usus besar, kandung kemih, dan san-jiao; yang bersifat Yang.
Setiap organ Yang dapat dibedakan dalam dapat dibedakan dalam Yin dan Yang. Organ jantung adalah Yin dan aktifitas jantung adalah Yang, Organ ginjal adalah Yin dan Fungsi ginjal adalah Yang.

2. Yin-Yang dan Fungsi Fisiologis
Fungsi fisiologis berdasarkan koordinasi Yin-Yang organ tubuh. Aktifitas fungsional Yang tergantung dari adanya bahan nutrisi Yin, sebaliknya aktifitas Yang adalah tenaga penggerak untuk menghasilkan bahan nutrisi Yin dengan kata lain, tanpa fungsi Yang dari organ Zang-Fu, bahan makanan tidak dapat diubah menjadi bahan nutrisi Yin. keseimbangan Yin-Yang ini menjamin kesehatan dan kehidupan tubuh manusia.

3. Yin-Yang dan Perubahan Patologis
Menurut kedokteran tradisional Cina, penyakit terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan antara Yin yang dalam tubuh. Yang bersifat panas, kering, dan mengonsumsi Yin. Kelebihan Yang menimbulkan sindrom panas, kekurangan Yin, dan kering. Sebaliknya, kelemahan Yang menimbulkan sindrom dingin, kelebihan Yin, dan lembab.
Yin bersifat dingin dan lembab. Kelebihan Yin dapat menekan Yang dan menyebabkan sindrom dingin dan lembab. Sebaliknya, kekurangan Yin tidak dapat mengendalikan Yang dan terjadi sindrom panas dan kering.

4. Yin-Yang sebagai Tuntunan Diagnosis dan Terapi
Penyakit terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara Yin dan Yang dalam organ tubuh. Mengetahui dan menganalisis gangguan keseimbangan Yin-Yang adalah basis dari pembedaan sindrom penyakit, sementara memulihkan keseimbangan Yin-Yang adalah basis terapi kedokteran tradisional Cina.

III.2. Teori Wu-Xing
Teori Wu-Xing memandang lima unsur kayu, api, tanah, logam, dan air sebagai dasar pembentuk alam semesta dan bahan penting untuk kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan teori Yin-Yang, kelima unsur ini berada dalam keadaan perbahan dinamis dan saling tergantung. Pengertian Wu-Xing yang sederhana ini kemudian berkembang menjadi teori yang rumit. Teori Wu-Xing digabung dengan teori Yin-Yang dan digunakan untuk memahami sindrom penyakit, juga untuk menegakkan cara terapi.

1. Hubungan antara Lima Organ Zang dan Lima Unsur
Lima unsur kayu, api, tanah, logam, dan air digolongkan ke dalam lima organ Zang. Menurut persamaan sifat, kayu tergolong hati, bersifat berkembang bebas, tidak suka ditekan, dan mudah terbakar. Api tergolong jantung, bersifat panas dan menjulang. Tanah tergolong limpa, bersifat memelihara kehidupan. Air tergolong ginjal, bersifat dingin dan mengalir ke bawah. Logam tergolong paru-paru, bersifat menurun dan membersihkan.

2. Hubungan antara Lima Unsur
Sesuai dengan Teori Yin-Yang, kelima unsur ini berhubungan erat satu sama lain, saling menghidupi, dan saling membatasi untuk menjamin keseimbangan alam semesta.
Penerapan teori Wu-Xing dalam kedokteran tradisional Cina dan teori Yin-Yang digunakan untuk memahami proses fisiologis, perubahan patologis, serta dipakai sebagai tuntunan diagnosis dan terapi.
Pohon kayu akan berkembang baik pada tanah yang subur dan air tercukupi. Berarti, hati sehat jika limpa dan ginjal normal. Hati tergolong kayu, kayu mudah terbakar dan menjadi panas. Berarti, stagnasi Qi(energi vital)-hati mudah berubah menjadi panas-hati dan api-hati. Api-hati mudah mengganggu fungsi jantung dan organ-organ lainnya.

IV. Keuntungan Pengobatan dengan Akupunktur
Bila dibandingkan, pengobatan menurut ilmu kedokteran modern dengan menggunakan akupunktur, maka pengobatan dengan akupunktur mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:

1. Cukup Efektif
Indikasi utama akupunktur adalah meliputi semua bidang, yaitu penyakit infeksi, penyakit fisik, khemis, biologis, nutrisi, dan alergi, neuropsikopati, bedah, genekologi, penyakit anak-anak, osteoarthropati, penyakit kulit, THT, penyakit mata, penyakit mulut, dan anastesi.
Menurut WHO (1979), penyakit yang dapat diobati dengan akupunktur dan mennunjukkan hasil yang baik, dapat dilihat dalam daftar di bawah ini, pengamatan ini adalah berdasarkan pengalaman klinik.

a. Saluran pernafasan atas
• Sinusitis akut
• Rhinitis akut
• Flu
• Tonsilitas akut

b. Sistem respirasi
• Bronchitis akut
• Asma bronchiale (paling efektif pada anak-anak dan penderita tanpa komplikasi)

c. Gangguan pada mata
• Konjunktivis akut
• Retinitis sentralis
• Miopia (pada anak)
• Katarak (tanpa komplikasi)

d. gangguan pada mulut
• Sakit gigi, nyeri post ekstraksi gigi
• Ginggivitis
• Pharingitis akut dan kronis

e. Gangguan gastrointestinal
• Spasme oesophagus dan cardia
• Cegukan
• Gastroptosis
• Gastritis akut dan kronis
• Kelebihan asam lambung
• Ulcus duodeni khronik (meredakan nyeri)
• Ulcus duodeni akut (tanpa komplikasi)
• Kolitis akut dan kronik
• Disentri basiler akut
• Konstipasi
• Diare
• Ileus paralitikus

f. Ganggun neurologik dan muskuloskeletal
• Sakit Kepala dan migrain
• Neuralgia trigeminus
• Facial palsy (stadium awal, dalam 3 sampai 6 bulan)
• Perese karena stroke
• Neuropati perifer
• Sequele dari poliomielitis (stadium awal, dalam jangka 6 bulan)
• Penyakit minere
• Disfungsi kandung kencing neurogenik
• Enuresis nokturnal
• Neuralgia intercostal
• Sindroma cervicobranchial
• Frouzen shouder, tennis elbow
• Sciatica
• Nyeri pinggang bawah
• Osteoarthritis

2. Ekonomis
Untuk melakukan pengobatan dengan akupunktur, tidak dibutuhkan peralatan rumit dan mahal.

3. Tidak Menimbulkan Efek Samping
Pengobatan dengan akupunktur tidak menimbulkan efek sampingan, yang pada pengobatan menggunakan obat-obatan sering dijumpai efek sampingan.
Pengobatan dengan akupunktur didapatkan manfaat pengaturan fungsi tubuh secara keseluruhan, sedangkan pengobatan dengan obat-obatan ditujukan hanya pada proses penyakit atau gejalanya.
Akupunktur dapat mempengaruhi banyak reseptor dan bekerja pada meridian dan kolateral, dengan demikian akupunktur dapat mengobati berbagai macam penyakit.

V. Penutup

Perkembangan dan pengembangan pengobatan timur telah berjalan dan mulai dilirik oleh dunia barat. Pemaparan paper kecil ini semoga bisa memberikan sedikit pengertian salah satu unsur pengobatan timur.

VI. Daftar Pustaka

B. U. Hadikusumo, 1996, Tusuk Jarum Upaya Penyembuhan Alternatif, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Dharmojono, drh, 2001, Menghayati Teori dan Praktek Akupunktur dan Moksibasi, Jilid 1, Trubus Agriwidya, Depok
Hendrik Agus Winarso, dr, 1997, Pedoman Lengkap Akupunktur dan Moksibasi, Dahara Prize, Semarang
Koosnadi Saputra(ed), 2002, Akupunktur Klinik, Airlangga University Press, Surabaya
Udayana Gendo, Dr. Med, 2006, Teori Dasar Kedokteran Tradisional Cina, Penerbit Kanisius, Yogyakarta