MENU NAVIGATION


SAP PROSEDUR PERIOPERATIVE HIPOSPADIA

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, keluarga mampu menyebutkan hal-hal yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah operasi kordektomi pada anak.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti proses penyuluhan keluarga diharapkan mamu menjelaskan kembali mengenai:

1. Prosedur preoperasi

2. Prosedur postoperasi

3. Cara perawatan post operasi

III. METODE

Ceramah dan tanya jawab

IV. MEDIA

Kertas lampiran materi

V. PROSES KEGIATAN

No

KEGIATAN

RESPON

WAKTU

1.

Pendahuluan:

a. menyampaikan salam

b. menjelaskan tujuan

c. apersepsi

a. membalas salam

b. mendengarkan dengan aktif

c. mendengarkan dan memberikan respon

5 menit

2.

Penjelasan materi:

a. memberikan penjelasan sesuai tujuan

Mendengarkan dan memperhatikan

15 menit

3.

Evaluasi

Menjawab pertanyaan

5 menit

4.

Penutup:

a. tanya jawab

b. menyimpulkan hasil kegiatan

c. memberikan salam

a. menanyakan hal yang belum dipahami

b. aktif bersama dalam menyimpulkan

c. membalas salam

5 menit

VI. EVALUASI

1. prosedur : pada awal. Proses dan akhir kegiatan

2. jenis : lisan

3. bentuk : pertanyaan terbuka

PROSEDUR PERIOPERATIVE DAN PERAWATAN

PADA KLIEN HIPOSPADIA

PRE-OPERASI

1. operasi akan dilaksanakan pada hari jumat, 23 Januari 2004

2. pada hari kamis, 22 januari setelah makan malam klien akan berpuasa karena akan operasi keesokan harinya

3. pada hari jumat pagi klien diharapkan untuk dapat BAB

4. setelah mandi, hari jumat pagi klien akan berganti dengan pakaian operasi

5. klien akan dipasang infus dan diberikan suntikan antibiotik (lewat selang infus) yang gunanya untuk mencegah terjadinya infeksi.

6. Klien akan diantar oleh perawat ke ruang operasi dan menunggu giliran

7. Klien akan dibawa mauk ke ruang operasi dan dibius total

8. Klien akan berada di ruang recovery (ruang pemulihan) sampai sadar kemudian baru dibawa ke bangsal kembali.

POST-OPERASI

1. karena klien akan memperoleh General Anastesi (bius total), maka setelah operasi klien akan diposisikan tirah baring datar tanpa bantal dengan kepala kearah samping (untuk mencegah muntah akibat efek samping pembiusan)

2. klien akan terus berpuasa sampai flatus (kentut) atau ada tanda-tanda aktifnya peristaltik (dengan pemeriksaan stetoskop)

3. setelah ada tanda-tanda aktifnya peristaltik usus klien dapat makan dan minum kembali

4. bibir boleh dibasahi dengan air bila terasa kering

5. klien akan terpasang kateter pada penis yang bertujuan untuk mengalirkan urin sampai luka operasi sembuh

6. kateter akan terpasang selama 6-10 hari

7. balutan pada kateter tidak akan diganti kecuali bila ada perembesan atau kotor

PERAWATAN POST-OPERASI

1. klien dan keluarga diharapkan untuk menjaga keadekuatan insersi kateter agar tidak terlepas

2. klien dan keluarga diharapkan untuk menjaga kebersihan area luka operasi untuk mencegah terjadinya infeksi

3. klien diharapkan untuk tetap menjaga keadekuatan asupan nutrisi (makan dan minum) untuk mempercepat penyembuhan post-operasi