PENGANTAR
• Hati berisi terutama dua jenis sel, yakni hepatosit yg berasal dr epitel yg melakukan banyak sekali kegiatan metabolik & sel Kupffer mempunyai fungsi fagositosis dan perombakan.
• Susunan terkecil adl lobulus yg tersusun dr rangkaian hepatosit dan yg ditopang oleh anyaman retikulin yg mengitari s
aluran darah & bernama sinusoid. Aliran darah diatur sedemikian shg tiap lobulus dimasuki dari bagian perifer, kmd menyusup ke tengah lobulus melalui sinusoid dan pd akhirnya berkumpul dalam vena centralis.
• Darah dalam sinusoid & sel-sel hati yg membatasi sinusoid bersentuhan erat shg pertukaran zat dalam darah sinusoid dan hepatosit menjadi maksimal.
• Hati menerima darah dr 2 sumber. A. hepatica (1/3)mengantar darah langsung dr aorta dan v.portae (2/3) memasukkan darah yg telah melalui kapiler2 dr limpa & saluran cerna.
• Percabangan dr v portae dlm hati memungkinkan hati mengolah zat-zat yg diserap ol sal cerna.
• Cabang2 dr a. hepatica & dr v portae sama2 masuk lobulus dr perifer, jd darah dlm sinusoid sbgn arterial & sbgn venous.
• V. centralis menghimpun semua darah & menyalurkannya ke peredaran darah tubuh melalui v hepatica ke v cava inferior
• Darah dalam sinusoid hati berisi kurang banyak oksigen kalau dibandingkan dgn organ lain. Maka hepatosit membutuhkan banyak energi untuk menjalakan segala aktifitasnya, tidak terlalu longgar penyediaan oksigennya, hepatosit mudah terkena pengaruh kelainan dalam tekanan darah, penyaluran darah dan kadar oksigen dalam darah.
SALURAN EMPEDU
• Sal. Empedu mrpk satu sistem tersendiri dlm peredaran cairan. Empedu, hasil sekresi hati (tiap hari dibuat 1-1,5 lt empedu), dikeluarkan ol hepatosit ke dlm canalikuli empedu yg sangat halus & yg terletak diantara hepatosit.
• Canaliculi menyatu menjadi ductuli yg ada di periferi lobuli, bersama dgn ranting dr v portae & a hepatica.
• Ductuli kmd bergabung menjadi sal empedu intrahepatik yg makin lama membesar & pd akhirnya sal empedu ekstrahepatik.
• Sal ekstrahepatik menyalurkan empedu hati ke kantong empedu. Kantong empedu menyimpan empedu & melepaskannya ke duodenum menurut kebutuhan
• Dalam usus empedu mempermudah pemecahan & absorpsi zat gizi terutama lemak
FUNGSI HATI:
1. Vaskuler
2. Ekskretorik
3. Metabolik
4. Pertahanan tubuh
FUNGSI EKSKRETORIK diukur dgn:
– Bilirubin serum
– Bilirubin urin
– Urobilin dalam urin
– Sterkobilin dlm tinja
– Asam empedu
FUNGSI METABOLIK
• METABOLISME KARBOHIDRAT
– Penyimpanan glikogen
– Mengubah galaktosa menjadi glukosa
– Glukoneogenesis
– Bufer glukosa
• METABOLISME LEMAK
– Pembentukan lipoprotein
– Pembentukan cholesterol dan fosfolipid
– Perubahan karbohidrat dan protein menjadi lemak
– Oksidase beta dr asam lemak & pembentukan as asetoasetat
• METABOLISME PROTEIN
– Deaminasi dari asam amino
– Pembentukan urea u/ membersihkan cairan tubuh dr amoniak
– Sintesis protein plasma
• METABOLISME LEMAK
• Untuk memperoleh tenaga dari lemak netral maka lemak tersebut harus dipecah dulu menjadi gliserol & asam lemak. Kemudian dengan cara oksidasi beta maka asam lemak tersebut dipecah menjadi radikal acetyl yg kemudian membentuk acetyl Co A
• Acetyl Co-A ini kemudian akan ikut siklus Krebs & menghasilkan tenaga yg besar.
• Karena hati tidak bisa menggunakan keseluruhan dari acetyl CoA, maka sebagian dari acetyl coA akan diubah menjadi asam asetoasetat yg merupakan kondensasi dari 2 mol acetyl coA.
• As asetoasetat mrpk suatu asam yg sangat larut & asam itu akan keluar dr dalam sel hati menuju cairan ekstraseluler & akhirnya masuk peredaran darah
• Jaringan yg membutuhkan akan mengambil asam asetoasetat ini.
• CHOLESTEROL
• Cholesterol eksogen berasal dari diit yg mengandung cholesterol
• Tetapi hampir seluruh bagian dr cholesterol yg beredar dalam plasma (lipoprotein) adalah berasal dr cholesterol yg disintesa dalam hati (dgn bahan utama acetyl CoA)
• 80% dr cholesterol akan dipakai untuk membentuk garam empedu dan sisanya akan masuk dlm peredaran darah (lipoprotein)
• Dalam plasma cholesterol ada dalam bentuk cholesterol bebas dan cholesterol ester
• Cholesterol ester: dibentuk dlm hati dgn bantuan enzym cholesterol acetyl transferase. Penuruna kadarnya menunjukkan adanya gangguan fungsi hati
• Cholesterol bebas: perubahan kadanya mencerminkan perubahan dari cholesterol seluruh tubuh
FUNGSI PERTAHANAN TUBUH
• FUNGSI DETOKSIFIKASI
– Hati memegang peranan kunci dalam detoksifikasi dari berbagai macam bahan baik yg berasal dari dalam tubuh, mis: racun atau obat-obatan; ataupun bahan yg berasal dari dalam tubuh sendiri, mis: hormon, amonia dll
– Fungsi detoksifikasi dilaksanakan dgn 2 cara:
• Konjugasi yg mengubah senyawa2 yg tidak larut menjadi larut dalam air
• Inaktivasi senyawa2 toksis dgn cara: reduksi, oksidasi, hidroksilasi, metilasi dan asetilasi
• FUNGSI PERLINDUNGAN
– Sel-sel Kupfer yg terdapat di dinding sinusoid hati mempunyai kemampuan fagositosis yg sangat besar shg dapat membersihkan sampai 99% kuman yg berada dalam v portae, sebelum darah menyebar melewati seluruh sinusoid
– Selain itu sel Kupfer juga mampu fagositosis terhadap pigmen, sisa jaringan dll.
TES FUNGSI HATI
1. TES-TES BERDASARKAN METABOLISME EMPEDU
2. TES ENZIM
3. TES BERDASARKAN PERUBAHAN PADA FRAKSI PROTEIN
4. TES-TES BERDASARKAN REAKSI IMUNOLOGI
5. TES ZAT WARNA
6. TES-TES LAIN
1. TES-TES BERDASARKAN METABOLISME EMPEDU
• Bilirubin serum
• Bilirubin urin
• Urobilin dalam urin
• Urobilin dalam tinja
• Kadar cholesterol serum
• Garam empedu
2. TES ENZYM
• Transaminase serum
• Gamma Glutamyl Transpeptidase (GGT)
• Fosfatase Alkali
• Lactatedehydrogenase (LDH)
• Cholinesterase
• 5 Nucleotidase (5 NT)
• Leucine Amino peptidase
• Ceruloplasmin
Transaminase serum
• Transaminase adalah sekelompok enzim yg merupakan katalisator dalam proses pemindahan gugus amino antara suatu asam alfa amino dengan suatu asam alfa keto
• L aspartic acid + ketoglutaric acid D oxaloacetic acid + glutamic acid
GOT
• Alanine acid + ketoglutaric acid D piruvic acid + glutamic acid
GPT
• Sumber:
– GOT: otot jantung, hati, otot tubuh, ginjal
– GPT: terutama hati.
• Kenaikan kadar transaminase disebabkan oleh enzim yg terlepas karena sel tsb mengalami nekrosis
• GPT lebih khas untuk penyakit hati
• GOT sebagian besar terikat pada organel & hanya sedikit dalam sitoplasma
• GPT terikat dalam sitoplasma
GGT
• Enzim ini terutama terdapat dalam sel-sel hati, sel-sel dari sistem empedu serta sel-sel ginjal, usus dan pankreas
• Menurut penelitian sebagian besar dari enzim GGT yang ada dalam serum berasal dari sel-sel hati apapun sebabnya.
• Harga normal: sampai 28 IU (pria) & sampai 18 IU (wanita)
• Indikasi:
– Untuk mendiagnosis hepatitis kronik
– Sbg indikator cholestasis
– Mendeteksi kelainan hati minimal atau dini
– Mendeteksi kelainan hati karena alkohol
– Proses infiltratif.
FOSFATASE ALKALI
• Adalah sekelompok enzim yg mengkatalisir hidrolisa dari ester-ester fosfat organik dalam suasana basa secara optimum, dengan membebaskan fosfat anorganik dan radikal organik
• Didapatkan dalam banyak jaringan, tetapi fungsinya belum banyak diketahui.
• Pada orang dewasa (FA) terutama berasal dari: sistem hepatobilier, tulang, usus, plasenta
• Fosfatase alkali meningkat pada:
– Bendungan empedu (intra hepatik maupun ekstrahepatik)
– Keganasan hati
– Penyakit hati infiltratif karena granuloma
– Proses yang mengambil ruang (SOP)
LAKTAT DEHIDROGENASE
• Enzim glikolitik yg merupakan katalisator dalam proses perubahan dari laktat menjadi piruvat atau sebaliknya
• Pyruvic acid + DNPH D lactic acid + DNP
LDH
• Enzim ini terdapat dalam semua jaringan tubuh antara lain miokardium, hati, otot bergaris,ginjal, eritrosit
•
• LDH meningkat pada:
– Infark paru
– Infark jantung
– Penyakit hati akut maupun kronik
– Anemia megaloblastik.
CHOLINESTERASE
• Adalah esterase nonspesifik yg disintesis dalam hati
• Pada penyakit hepatoseluler yg difus kadar enzim ini menurun, dan hal ini mencerminkan menurunnya fungsi sintesa protein oleh hati.
• Kadar cholinesterase serum sebanding dengan kadar albumin serum yg juga disintesa hati
• Lebih banyak diperiksa dalam diagnosa keracunan insektisida fosfat organik
3. TES BERDASARKAN PERUBAHAN PADA FRAKSI PROTEIN
• Albumin dan globulin
• Tes flokulasi
• Perubahan pada faktor2 pembekuan
ALBUMIN DAN GLOBULIN
• Hati mrpk sumber terpenting dari protein serum, al: albumin, globulin alfa & globulin beta, fibrinogen & faktor2 pembekuan.
• Perubahan fraksi protein yg paling banyak terjadi pada penyakit hati adalah: penurunan kadar albumin dan kenaikan kadar globulin akibat peningkatan globulin gama (dibuat dalam sistim retikuloendotelial baik dalam hati maupun di luar hati)
• Perubahan tersebut tergantung dari 2 faktor penting:
– Parahnya penyakit hati
– Lamanya penyakit hati
PERUBAHAN PADA FAKTOR PEMBEKUAN
• Hampir semua faktor pembekuan dibuat dalam hati. Sintesa dari beberapa faktor pembekuan yaitu faktor II, VII, X & IX tergantung dr vitamin K
• Pada penyakit hati yg difus dapat terjadi gangguan dari sintesa semua faktor pembekuan, tetapi perubahan itu tidak sama cepat terjadinya & tidak sama pula beratnya. Sebagai contoh pada penyakit hati yang paling dulu terganggu adalah faktor VIII yang half lifenya paling pendek. Sedangkan faktor V baru terganggu pd penyakit hati yang sangat parah.
4. TES-TES BERDASARKAN REAKSI IMUNOLOGI
• Deteksi dari protein yg tidak berasal dari suatu bahan infektif
– Kadar imunoglobulin
– Alfa fetoprotein (AFP)
– Carcinoembryonic Antigen (CEA)
– autoantibody
• Deteksi protein yg berasal dari bahan infektif
– Antigen virus hepatitis
– Antibodi thd virus EB (Epstein Bar virus)
– Antibodi thd CMV dll
• Tes untuk mengukur kekebalan seluler
– Lymphocyte Transformation Test (LTT)
– Leucocyte Migration Inhibition Test (LMIT)
ALFA FETO PROTEIN
• Alfa Fetoprotein adalah suatu globulin alfa 1 dengan berat molekul sekitar 70.000 yg dibuat dalam jumlah besar oleh jaringan hati embrional, kantong indung telur (yolk sac) dan jaringan usus dari janin normal.
• AFP terdapat dalam serum dari neonatus sampai bayi berumur 6 minggu dan tidak didapatkan pada orang dewasa normal.
• Sel-sel hati ganas primer dan sel-sel ganas dari tumor gonad pada orang dewasa dapat melakukan sintesa AFP.
CARCINOEMBRYONIC ANTIGEN (CEA)
• CEA adalah suatu jenis protein yang dihasilkan oleh jaringan embrional dan jaringan neoplastik dari saluran pencernaan makanan
• Meningkat pada keadaan:
– Hepatitis kronik aktif
– Hepatoma
– Cirhosis alkoholik
– Karsinoma kolon metastatik
– Karsinoma pancreas
5. TES ZAT WARNA
• Green BSP (Bromsulfoptalein)
• ICD (Indocyanine )
6. TES LAIN
• Kadar besi serum
• Kadar amoniak serum
• Lipoproein X
KADAR AMONIA SERUM
• Sumber utama dari urea adalah usus besar di mana amoniak diproduksi oleh kuman dari sisa protein.
• Disamping itu amoniak juga dibuat dalam ginjal dan hati sendiri.
• Dalam hati amoniak akan didetoksifikasi dengan hasil akhir urea
• Pada penderita dengan kelainan parenkim hati berat kemampuan dari detoksofikasi amoniak tersebut menurun sehingga dapat terjadi hepatic encephalopathy
UJI FUNGSI HATI
• Uji fungsi hati biasanya tidak menentukan etiologi pasti penyakit hati. Pemeriksaan2 ini hanya memberi petunjuk apakah hati normal atau sakit, & apabila sakit seberapa luas & berat penyakitnya
• Uji fungsi hati lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan kalau kita meninjau menurut gangguan2 patofisiologik yg menyebabkan hasil uji tersebut menjadi abnormal.
•
1. Apakah ada cedera sel hati yang berlangsung terus menerus, dan seberapa beratnya ? (cedera sel hati?)
2. Adakah hiperbilirubinemia dan / atau kholestasis ? (Hiperbilirubinemia atau cholestasis?)
3. Apakah fungsi-fungsi metabolik hati terganggu ? (Ggn metabolik ?)
4. Apakah proses penyakitnya akut atau kronik ? (Penyakit akut versus kronik ?)
PERTANYAAN 1 (CEDERA SEL HATI)
- GGT (Gamma glutamil tranferase)
- Glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) juga dikenal sebagai Aspartat amino transferase (AST)
- Glutamat piruvat transaminase (SGPT), juga dikenal sebagai alanin amino tranferase (ALT)
- Laktat dehidrogenase (LDH) – bukan uji yg sangat sensitif atau spesifik untuk penyakit hati
PERTANYAAN 2 (HIPERBILIRUBINEMIA ATAU KHOLESTASIS ?)
• Hiperbilirubinemia: peningkatan kadar bilirubin
• Kholesasis: terhentinya aliran empedu
a. ALP
b. GGT
c. Asam Empedu
d. Bilirubin total
e. Bilirubin direk
PERTANYAAN 3 (GANGGUAN METABOLIK ?)
- Protein total
- Albumin
- Elektroforesis protein serum
- Masa protrombin (PT)
- Masa tromboplastin parsial (APTT)
- Glukosa
- Cholinesterase
- Ureum
- Amonia
PERTANYAAN 4 (PENYAKIT AKUT ATAU KRONIK ?)
- Globulin
- SPE
- Pengukuran kuantitatif masing-masing imunoglobulin
• Penyebab:
– Virus hepatitis A, B, C, D, E dan G
– Walaupun tingkat virulensi dr masing2 virus berbeda à memberi gejala klinis sama
• Klinis:
– Tanpa gejala (asimtomatis) à fulminan
– Infeksi persisten subklinis à peny hati kronis progesif dgn sirosis à KHS
• Patogenesis:
– Tak satupun dari virus hepatitis secara langsung bersifat sitopatik terhadap hepatosit. Manifestasi klinis dan hasil yg menyertai kerusakan hati akut tergantung respon kekebalan dari host
GAMBARAN KLINIS
• STADIUM PRODROMA (FASE PRE IKTERIK) 1-2 minggu
– Anoreksia, nause, vomitus, fatigue, malaise, artralgia, mialgia, sakit kepala, fotofobia, faringitis, batuk, pilek
– Panas badan 38 – 390C
– Urin gelap 1 -5 hr sebelum ikterus timbul
• STADIUM IKTERUS. Gejala awal berkurang, panas turun
– Hati membesar & nyeri
– Splenomgali & adenopatia leher 10 – 20%
– Spider angioma
• STADIUM PENYEMBUHAN / fase post ikterik 2 – 12 minggu
– Gejala-gejala awal menghilang
– Hati masih membesar
– Kelainan fungsi hati masih ada à 1-2 bulan normal kembali (HVA & HVE), pada HVB 7 HVC 3 – 4 bulan.
SEROLOGY OF VIRAL HEPATITIS
HEPATITIS A (Hepatitis A Virus, HAV) | |
HAAg | Hepatitis A antigen |
Anti HAV | Antibody against HAV |
Anti HAV, Ig M | Antibody against HAV (acute infection) |
HEPATITIS B (HepatitisB virus, HBV) | |
HBsAg | Hepatitis B surface antigen |
Anti HBs | Antibody against HBsAg |
HBeAg | Hepatitis B antigen (part of core protein, marker for active replication) |
Anti HBe | Antibody against HBeAg (marker of virus elimination) |
Anti HBc | Antibody against HBcAg (HBcAg: core protein, not demonstrable in serum) |
Anti HBc, IgM | Ig M antibody against HBcAg, signal acute infection Persistence > 6 months indicates chronic hepatitis |
HBV DNA | Hepatitis B virus DNA (determined with spot hybridization or polymerase chain reaction. Proves active replication) |
HEPATITIS C ( Hepatitis C virus, HCV) | |
HCAg | Hepatitis C antigen (cannot be measured on account of the low concentration of viruses in the serum) |
Anti HCV | Antibodies against various protein of the hepatitis C virus (no uniform nomenclature exists to date) |
HCV RNA | Hepatitis C virus RNA (measured with polymerase chain reaction and a pre linked reverse transcription – proves active replication of the virus |
HEPATITIS D (Hepatitis D virus, HDV) | |
HDAg | Hepatitis D antigen |
Anti HDV | Antibody against HDV |
Anti HDV, Ig M | Antibody against HDV (in acute infection) |
HEPATITIS E (Hepatitis E virus, HEV) | |
Anti HEV | Antibody against HEV |