MENU NAVIGATION


SAP IUD dan AKDR

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

ALAT KONTARASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) atau

INTRA UTERINE DEVICES (IUD)

I. TOPIK

“ Menjelaskan tentang alat kontrasepsi IUD”

II. ALASAN MEMILIH TOPIK

Berdasarkan hasil pengkajian di lapangan, masih banyak wanita pada usia subur yang belum paham tentang alat kontrasepsi IUD

SASARAN:

Wanita usia subur dan keluarga

III. TUJUAN

a. Umum

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit tentang alat kontrasepsi IUD,ibu-ibu bisa memilih alat kontrasepsi yang tepat dan aman.

b. Khusus

Setelah mengikuti penkes tentang alat kontrasepsi IUD selama 1 x 30 menit pesrta mampu:

1. Menjelaskan kembali pengertian kontrasepsi IUD

2. Menyebutkan 3dari 6 gejala-gejala penyakit kejang demam dengan benar

3. menyebutkan 3 dari 6 cara penanganan kejang demam dengan benar

4. melakukan peragaan kejang saat demam dengan benar

5. dapat menyebutkan cara penatalaksanaan kejang demam dengan benar.

IV. WAKTU

Hari/tanggal : Senin, 8 November 2010

Tempat : Ruang Mawar RSUD Cilacap

Waktu : Pukul 10.00 WIB s/d selesai

V. SETTING TEMPAT


Keterangan gambar:

: Penyuluh


: keluarga yang menemani

: wanita usia subur

VI. MATERI

TERLAMPIR

VII. PENGORGANISASIAN

NO

TAHAP

WAKTU

KEGIATAN

PERAWAT

PESERTA

1.

Pembukaan

5 menit

-memberikan salam, memperkenalkan diri, menyampaikan tujuan, menyampaikan kontrak waktu.

-apersepsi tentang alat kontrasepsi IUD

-peserta menjawab salam

-peserta menjawab dengan benar

2.

Pelaksanaan

20 menit

-menjelaskan tentang pengertian,

-mengevaluasi secara verbal pada peserta penkes

-Mengevaluasi

-peserta mendengarkan dengan seksama

-Peserta mejawab beberapa dari terapis

-peserta menjawab beberapa pertanyaan dari terapis

3.

Penutup

5 menit

-menyimpulkan hasil peragaan.

-mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan salam.

-peserta memperhatikan

-peserta menjawab salam

VIII. MEDIA

1. Leaf leat

IX. METODE

1. Ceramah

2. Diskusi

X. EVALUASI

1. Evaluasi struktur

a) SAP sudah siap 1 hari sebelum dilaksanakan kegiatan

b) Alat dan tempat siap

c) Sudah dibentukya struktur organisasi atau pembagian peran

d) Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat

e) Perawat dan peserta siap

2. Evaluasi proses

a) Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana

b) Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan

c) Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung.

3. Evaluasi hasil

a) 75 % peserta menghetahui pengertian alat kontrasepsi IUD

b) 75 % peserta menghetahui minimal 3 dari 5

c) 75 % peserta dapat melakukan

d) 100% peserta dapat

e) 100% Terapis dapat melaksanakan tugas sesuai peran.

Lampiran materi

A. PENGERTIAN

IUD ( Intra uterine devices) atau AKDR (Alat kontrasepsi dalam rahim) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalahJenis-jenis IUD di Indonesia.

B. JENIS-JENIS IUD

ALAT

MASA PENGGUNAAN

BENTUK

Multiload

3 tahun

Batang tegak lurus dengan panjang 3,6cm;250mm2 lilitan tembaga mengelilingi batang

Multiload CU250 Pendek

3 tahun

Batang tegak lurus dengan panjang 2,5cm;250 mm2 lilitan tembaga menggelilingi batang

Multiload CU375

5 tahun

375mm2 lilitan embaga menglilingi batan

Flexi-T300

5 tahun

300mm2 lilitan tembaga mengelilingi batang

Nova T 300

5 tahun

380mm2 lilitan kawat tembaga dengan inti perak mengelilingi batang

T safe 380A

8 tahun

380mm2 liltan mengelilingi batang dan cincin tembaga mengeliligi tiap ujung masing-masing lengan

GyneFix

5 tahun

IUD tanpa bingkai dengan 6 tabung tembaga dengan panjang masing-masing 5mm dan diameter2,2mm dengan total330mm2 lilitan tembaga mengelilingi batang dn lengan

C. PENJELASAN METODE

Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang dalam uterus. IUD memiliki benang yang menggantung turun kedalam vagina, yang dapat diperiksa oleh wanita guna memastikan alat tersebut pada posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan dengan merusak kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba falopii dan cairan uterus , ada reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan leukosit . kondisi ini mengurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu dan menghambat pembuahan. Tembaga pada IUD ipercaya bersifat toksik terhadap sperma dan ovum.

D. PROSEDUR PEMASANGAN

Sebelum pemasangan,hasil pemeriksaan klamidia harus diperiksa, masa menstruasi terakhr diabil untuk menyingkirkan kehamilan yang telah ada, dan test kehamilan bila dibutuhkan. Wanita harus mengosongkan kandung kemih karen akan membuat pemasangan lebih muda meraba uterus pada abdomen dan lebih nyaman bagi wanita.

Selama pemasangan IUD/AKDR. klien anda mungki seseorang menggegam tanganya dan membuat dirinya merasa nyaman. Sebalim dipasang pemeriksann bimanul sangat diperlukan untuk memastikan ukurn,posisi, dan arah uterus dan guna memeriksa bahwa tidak ada nyeri tekan.

Ketrampilan dan pengalaman pemasangan akan membantu mengurangi masalah an efek samping . Namun bila wanita ingin mendapat anestesi lokal guna mengurangi nyeri atau pernah mengalami pengalaman masa lalu, maka AKDR dapat dipasang dengan membeikan gel lignokain atau blok paraservikal.

Pemasangan AKDR dilakukan dengan suatu ”tehnik tanpa sentuhan” sehingga harus dignakan sepasang sarung tangan bersih setelah pemeriksaan bimanual. Spekulum steril dimasukan kedalam vagina dan letak serviks dicari; spekulum ini dibersihkan dengan bol kapas steril dan larutan antiseptik. Sonde uterus dimasukan kedalam uterus melalui saluran serviks umtuk mengkur panjang, arah, dan patensi uterus. tindakan ini dapat menyebabkan kram seperti nyeri menstruasi yang seharusnya berkurang saat saat sonde uterus dikeluarkan . serviks dapat distabilkan dengan korsep Allis atau tenkulum sehingga AKDR dapat dipasang lebih mudah, hl ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman karena serviks sangat peka. Selanjutnya AKDR dimasukan melalui kanalis servikalis ke dalam uterus. Benang AKDR dipendekan saat telah berada diposisinya dan dilipat keatas kebelakang serviks. Apabila ada masalah dengan pemasangan , klien harus dirujuk ke spesialis AKDR.

Setelah pemasangan, anda harus menganjurkan klien berbaring terlentang dan beristirahat. Analgesi dibutuhkan selama nyeri mestruasi. Handuk santasi harus digunakan sejak awal guna mengurangi resiko infeksi .klien dapat mengalami perdarahan pada awalnya, ini adalah waktu yang baik unuk mengingatkan entang masalah awal dan kapan harus kembali.

Anda harus mengajari klien anda cara memeriksa benang AKDR dan menganjurkan klien untuk melakukan hali ini setiap menstruasi.

E. PASCA PEMASANGAN

Setelah pemasangan AKDR , wanita harus dianjurkan datang kembali lebih awal dari janji pertemuan 4-6 minggu bila mereka mengalami tanda-tanda infeksi , karena 20 hari pertama setelah pemasangan adalah masa infeksi paling tinggi. Apabila klien menderita nyeri abdomen bawah atau pireksia, ia harus kembali lebih awal. Menganjurkan wanita pantang koitus selama 48 jam merupakan tindakan yang tepat sehinnga lendir serviks dapat kembali normal, yang membantu memberi perlindungan dari infeksi yang lebih berat.

F. EFEKTIFITAS

IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 3 tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.

G. INDIKASI

Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:

Ø Usia reproduktif

Ø Keadaan nulipara

Ø Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang

Ø Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

Ø Setelah melahirkan dan sedang menyusui

Ø Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi

Ø Risiko rendah dari IMS

Ø Tidak menghendaki metoda hormonal

Ø Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari

Ø Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hurmonal, kombinasi

Ø Gemuk ataupun kurus

Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.

H. KONTRAINDIKASI

Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah

Ø Belum pernah melahirkan

Ø Hamil atau di duga hamil

Ø Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.

Ø Perdarahan vagina yang tidak diketahui

Ø Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)

Ø Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik

Ø Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri

Ø Penyakit trofoblas yang ganas

Ø Diketahui menderita TBC pelvik

Ø Kanker alat genital

Ø Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

Ø Miom submukosum

Ø Sering ganti pasangan

I. KEUNTUNGAN

Ø Efektif dengan proteksi jangka panjang

Ø Tidak menggangu hubungan suami istri

Ø Tidak berpengaruh terhadap ASI

Ø Kesuburan kembali setelah IUD di angkat

Ø Efek sampingnya sangat kecil

Ø Memiliki efek sistemk yang sangat kecil

J. KERUGIAN

Ø Menoragie

Ø Dismenorea

Ø Sedikit peningkatan resiko kehamilan ethopik bila ada kegagalan IUD

Ø Peningkatan resiko infeksi radang panggul

Ø IUD terlepas keluar

Ø Perforasi uterus, usus dan kandung kemih

Ø Malposisi IUD

Ø Kehamilan yang disebabkan oleh pengeluaran perforasi atau malposisi.

K. EFEK SAMPING DAN KOMPLIKASI

Efek samping umum terjadi:

perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit

Ø Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)

Ø Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

Ø Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasanganPenyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD, PRP dapat memicu infertilitas

Ø Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD

Ø Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari

Ø Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas

Ø Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera setelah melahirkan)

Ø Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal

Ø Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.

L. WAKTU PEMASANGAN

Ø 2 sampai 4 hari setelah melahirkan

Ø 40 hari setelah melahirkan

Ø Setelah terjadinya keguguran

Ø Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid

Ø Menggantikan metode KB lainnya

Ø Pada akhir masamenstruasi karena serviks agak erbuka pada waktu ini

M. KEADAAN YANG MEMERLUKAN PRHATIAN KHUSUS

Keadaan

Anjuran

Nyeri haid hebat

Dapat disebabkan oleh AKDR. Klien perlu dirujuk. Umumnya terjadi pada permulaan pemakaian.

Riwayat kehamilan ektopik

Jelaskan kepada klien tanda-tanda kehamilan ektopik dan bila ada segera mencari pertolongan di rumah sakit

Gejala penyakit katup jantung

Berikan antibiotik saat insersi AKDR. Bila anemia (hb<9),ganti>

Menderita nyeri kepala atau migrain

Paling sering ditemukan pada AKDR yang mengandung progestin. Bila sakitnya berat, rujuk klien dan cabut AKDR.keluhan ringan berikan analgetik.

Penyakit jantung

Sebaiknya jangan diberi AKDR yang mengandung progestin, karena progestin mempengaruhi lipid dan vasokontriksi

Stroke/ riwayat stroke

Sebaiknya jangan diberi AKDR yang mengandung progestin

DAFTAR PUSTAKA

- http://jovandc.multiply.com/journal/item/33/intra_Uterine_Device_IUD

- http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/10/16/iud-intra-uterine-device-atau-alat-kontrasepsi-dalam-rahim-akdr/